Suhendi
ASAHAN – TNI Angkatan Laut melalui Tim Gabungan Lanal Tanjung Balai Asahan (TBA) berhasil mengamankan sembilan Pekerja Migran Indonesia (PMI) non-prosedural dalam patroli di wilayah Perairan Sungai Silau, Kabupaten Asahan, pada Minggu (15/12/2024). Patkamla ASN I-1-46 bersama Tim F1QR Lanal TBA dan Tim III Satgas Ops Intelmar Koarmada I mendapati dua sampan mencurigakan yang melaju kencang, memicu pengejaran hingga penangkapan.
Di lokasi, tim menemukan sembilan orang, terdiri dari tujuh PMI non-prosedural—tiga laki-laki, empat perempuan, dan dua anak-anak—bersama barang bawaan mereka. Para PMI tersebut mengaku baru kembali dari Malaysia. Mereka berasal dari beberapa daerah, seperti Asahan, Batu Bara, Lombok, dan Indramayu.
Saat pengejaran, salah satu sampan mengalami kerusakan propeler. Tekong (pengemudi) melompat ke sampan lain, meninggalkan penumpang terapung tanpa kendali. Tim gabungan TNI AL berhasil tiba sebelum situasi memburuk, langsung mengamankan para penumpang dan membawa mereka ke Mako Lanal TBA untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Komandan Lanal Tanjung Balai Asahan, Letkol Laut (P) Wido Dwi Nugraha, menegaskan bahwa operasi ini merupakan bukti nyata komitmen TNI AL dalam memberantas penyelundupan, termasuk pelanggaran prosedur keberangkatan PMI. “Ini sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali, untuk mendukung visi pemerintah dalam memerangi narkoba dan segala bentuk aktivitas ilegal lainnya melalui jalur laut, ” ujarnya.
Setelah proses pemeriksaan, para PMI non-prosedural diserahkan kepada Imigrasi Kelas II B Tanjung Balai Asahan untuk diproses sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Operasi ini menjadi bukti peran strategis TNI AL dalam menjaga kedaulatan maritim Indonesia serta melindungi masyarakat dari ancaman kejahatan lintas batas.
|
Baca juga:
Anies Baswedan di Mata Seorang Surya Tjandra
|
(Pen Lanal TBA/Hendi)
A. Putra 
Karmel 
Edward Banjarnahor 
